Pada saat tiba bulan Ramadhan masyarakat Indonesia mempunyai budaya mudik (kembali ke kampung halaman) untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman mereka. Nah berikut ini kami sampaikan beberapa doa yang bisa diamalkan ketika mudik.

Doa Musafir Kepada Orang Yang Ditinggalkan

Pada saat mudik biasanya kita melakukan safar sehingga pelakuya disebut dengan musafir. Sebelum berangkat mudik hendaknya kita mendoakan orang-orang yang kita tinggal dengan doa sebagai berikut:

أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَتَضِيْعُ وَدَائِعُهُ

“Aku menitipkan kamu kepada Allah, Dzat yang tidak akan mengabaikan titipan-Nya.”

(HR. Ahmad (II/403) dan Ibnu Majah(no.2825), An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.512), Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.505), dan ath-Thabrani dalam kitab ad-Du’a-lafadz ini milik Ibnu Sunni)

 

Doa Orang Yang Ditinggal Kepada Musafir

Kemudia untuk orang yang ditinggalkan oleh orang yang hendak bepergian jauh (safar) hendaknya mendoakan dengan doa:

أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ

“Aku menitipkan agamamu, amanatmu dan penghujung perbuatanmu kepada Allah.”

(HR. Ahmad (II/7), Abu Dawud (no.2600), al-Hakim (I/442), dan at-Tirmidzi (no.3443) dari Ibnu Umar. Lihat Shahih at-Tirmidzi (III/155, no.2738) dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (no.14))

atau bisa membaca doa yang lain:

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى،وَغَفَرَذَنْبَكَ،وَيَسَّرَلَكَ الْخَيْرَحَيْثُ مَا كُنْتَ

“Semoga Allah membekalimu dengan taqwa, mengampuni dosamu dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja kamu berada.”

 

Doa Naik Kendaraan

Saat mudik jangan lupa berdoa ketika naik kendaraan, baik kendaraan umum maupun milik pribadi, baik kendaraan darat, laut, dan udara. Doa yang diajarkan oleh Rasulullah ‘alahi wa sallam:

بِاسْمِ اللَّهِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ
{ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ } { وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ }
(3x) الْحَمْدُ لِلَّهِ
(3x) اللَّهُ أَكْبَرُ
سُبْحَانَكَ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Robb kami (di hari kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

(HR. Abu Dawud (no.2602), at-Tirmidzi (no.3446), Hadits ini shahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Shahih Abu Dawud dan Shahih at-Tirmidzi )

 

Doa Ketika Safar

Selain membaca doa naik kendaraan kita juga disunnahkan membaca doa safar sebagai berikut:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

“Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga.” (HR. Muslim (II/998)

 

Doa Apabila Kendaraan Tergelincir

بِسْمِ اللهِ

“Dengan nama Allah.”

(HR. Abu Dawud (no.4982) dan Ahmad (5/95))

 

Dzikir Ketika Melewati Jalan Naik dan Jalan Turun

Dalam perjalan pastinya jalan yang ditempuh pun tidak selamanya datar. Dikarenakan letak geografis Indonesia yang datarannya naik dan turun tentunya jalan yang ditempuh juga akan ada jalan naik dan turun. Ternyata saat menempuh jalan naik dan turun pun kita juga disunnahkan untuk berdzikir, berikut ini dzikir yang sunnah untuk diucapkan:

قال جابر رضي الله عنه : كُنَّاإِذَاصَعَدْنَاكَبَّرْنَا،وَإِذَانَزَلْنَاسَبَّحْنَا

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Apabila kami melewati jalanan naik, kami membaca takbir,

اللهُ أَكْبَرُ

“Allah Maha Besar”

dan apabila kami melewati turunan, kami membaca tasbih.

سُبْحَانَ اللهِ

“Maha Suci Allah.”

(HR. Al-Bukhari (no.2993)/ Fathul Bari (VI/135))

 

Doa Musafir Ketika Menjelang Subuh

Apabila dalam perjalanan safar seorang musafir menempuh perjalan hingga malam dan dini hari maka apabila menjelang subuh disunnahkan untuk membaca doa:

سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِاللهِ،وَحُسْنِ بَلاَئِهِ عَلَيْنَا. رَبَّنَاصَاحِبْنَا،وَأَفْضِلْ عَلَيْنَاعَائِذًابِاللهِ مِنَ النَّارِ

“Semoga ada yang me ndengarkan pujian kami kepada Allah dan cobaanNya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, temanilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami, dimana kami berlindung kepada Allah dari Neraka.”

(HR. Muslim (no.2718)- Syarh an-Nawawi (XVII/39)- dan Abu Dawud (no.5086). Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (no.2638))

 

Doa Masuk Desa Atau Kota

Pada saat mudik saat kita memasuki desa atau kota kita disunnahkan untuk membaca:

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَاأَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَاأَقْلَلْنَ،وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَاأَضْلَلْن، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَاذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَهَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَأَهْلِهَا، وَخَيْرَمَافِيْهَا،وَأَعُوْذُبِكَ مِنْشَرِّهَا وَشَرِّأَهْلِهَا وَشَرِّمَافِيْهَا

“Ya Allah, Rabb tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Rabb Penguasa tujuh bumi dan apa yang ada di atasnya, Rabb yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Rabb yang mengendalikan angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.”

(HR. An-Nasai dalam Sunanul Kubra (no.8775, 8776), dan ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.547, 548). Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no.524), al-Hakim (II/100), dan yang lainnya Shuhaib. Hadits Shahih. Imam adz-Dzahabi menyetujuinya)

 

Doa Apabila Mendiami Suatu Tempat, Baik Dalam Bepergian Atau Tidak

Apabila dalam perjalan mudik kita beristirahat dan singgah di suatu tempat kita juga disunnahkan untuk berdoa dengan doa sebagai berikut:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْشَرِّمَاخَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang Dia ciptakan.” (HR. Muslim (no.2708 [53])

 

Doa Apabila Pulang Dari Bepergian

Bertakbir 3 kali, setiap berada di tempat yang tinggi,

اللهُ أَكْبَرُ

“Allah Maha Besar”

kemudian membaca:

لاَإِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْءٍقَدِيْرُ. آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَاحَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَعَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ.

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nya kerajaan dan hanya milik-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami kembali dengan baik, sambil bertaubat, tetap rajin beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami. Allah telah menepati janji-Nya, membela hamba-Nya (Muhammad) dan mengalahkan kelompok musuh sendirian.”

(Nabi biasa mengucapkan doa itu ketika pulang dari perang atau berhaji. HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian beberapa doa dan dzikir yang bisa kita amalkan selama perjalanan mudik. Semoga mudik yang kita jalani diberikan kemudahan, berbarakah dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk ummat. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alahi wa sallam, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang megikuti beliau sampai hari kiamat. Alhamdulillahi Rabbil’alamiin.

Sumber:

Doa dan Wirid karya Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani

Penulis: Romadhoni Umi U

 

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/10314-amalkan-doa-doa-ini-ketika-mudik.html