Adab Sahur dan Berbuka Puasa
Di antara keistimewaan agama islam adalah mengajari umatnya semua kebutuhan di dunia dan akhirat. Termasuk di dalamnya adab berpuasa. Puasa adalah ibadah yang istimewa, karenanya kita harus menyambutnya dengan istimewa. Berikut ini adab-adab puasa, diantaranya :

Makan Sahur

Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً.

“Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Al-Bukhari no. 1923, Muslim no. 1095, At-Tirmidzi no. 703, Ibnu Majah no. 1692, dan lainnya)

Dan telah terhitung makan sahur walaupun hanya dengan seteguk air, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا وَلَوْ بِجُرْعَةِ مَاءٍ.

“Makan sahurlah kalian meski hanya dengan seteguk air.” (HR. Ibnu Hibban no. 223, 884 dan hadits ini shahih)

Sahur di akhir waktu

Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur, sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, dia berkata,

تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ. قُلْتُ : كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً.

“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah itu beliau langsung berangkat shalat. Aku bertanya, ‘Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?’ Dia menjawab, ‘Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat.’” (HR. Al-Bukhari no. 1921, Muslim no. 1097, At-Tirmidzi no. 699, dan lainnya)

Jika adzan telah terdengar sedangkan makanan atau minuman masih di tangannya, maka boleh ia memakan atau meminumnya, berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

إِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمُ النِّدَاءَ وَاْلإِنَاءُ عَلَى يَدِهِ فَلاَ يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ مِنْهُ.

“Barangsiapa di antara kalian yang mendengar adzan (Shubuh) dan bejana (makanan) masih di tangannya, maka janganlah ia menaruhnya sebelum ia menyelesaikan makannya.” (HR. Abu Dawud no. 2333 dan hadist ini shahih)

Menyegerakan Berbuka

‘Amr bin Maimun al-Audi rahimahullah meriwayatkan:

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ أَعْجَلُ النَّاسِ إِفْطَارًا وَأَبْطَأُهُمْ سَحُورًا

“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling bersegera berbukanya dan paling lambat sahurnya.” (HR. Al-Baihaqi, 4/238 dan Al-Hafizh Ibnu Hajar menshahihkan sanadnya)

Seperti yang diriwayatkan Sahl bin Sa’d radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

“Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa.” (HR. Al-Bukhari, 2/1856 dan Muslim, 2/1098)

Berdoa ketika berbuka puasa

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berbuka puasa selalu membaca:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ.

“Telah hilang rasa haus dan telah basah urat-urat, serta telah ditetapkan pahala, insya Allah.” (HR. Abu Dawud no. 2340 dan hadits ini hasan.)

Doa yang berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa yang lebih utama. Dan bagi kita, pahala berdoa dari Allah ‘azza wa jalla dan pahala mengikuti sunnah Nabi-Nya.

Semoga Allah berkahi kita dalam bulan-Nya yang mulia dan terima amal ibadah kita di dalamnya. Wabillahi taufiq.

Ditulis Oleh:
Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA. حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/adab-sahur-dan-berbuka-puasa/