Pertanyaan:
Bismillaah.. Benarkah rezeki suami dipengaruhi istri? Misalnya: Jika suami sukses itu karena ada pengaruh dari rezeki istri, dan sebaliknya jika suami susah mendapat rezeki, itu karena pengaruh rezeki istri (dengan kata lain istri menjadi penyebab sulit atau mudah dalam mendapatkan rezeki). Syukran.
(Ditanyakan oleh Santri Mahad BIAS)
Jawaban:
Bismillah
Rezeki semuanya dari Allah. Semua telah ditentukan oleh Allah, pengaruh dan tidaknya semua atas kehendak Allah. Faktor pendatang dan penghambat rezeki sangat banyak, antara lain keimanan kita dan keluarga kita. Sehingga kita berusaha melakukan berbagai faktor dalam menghasilkan rezeki yang baik dan barokah.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir: 3)
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah.” (QS. Saba’: 24)
Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2).
Rizki berupa materi dan kebutuhan hidup seorang manusia tidaklah dibatasi pada orang beriman saja, bahkan kepada semua makhluknya termasuk di dalamnya orang orang yang kafir kepadaNya. Itulah lathif-nya Allah (Maha Lembutnya Allah). Sebagaimana dalam ayat disebutkan,
اللهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيزُ
“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Asy Syura: 19)
Namun begitu, terkadang Allah menambatkan suatu sebab untuk Allah berikan rezekinya kepada pihak tertentu, misalnya kepada seorang yang beristighfar dan beriman. Sebagaimana firman Allah ta`ala:
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ القُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al A’rof: 96)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)
Sehingga, apa pun celah dari yang dapat menjadikan rizki bertambah , baik dari usaha duniawi dan faktor ukhrawi maka hendaknya dilakukan. Begitu pula terhadap hal yang dapat menghalangi rezeki kepada kita dari sebab yang dhahir ataupun sebab yang tidak terlihat dari kemaksiatan, keluarga yang berantakan, tidak bertakwa dan sebagainya maka hendaknya ia juga tinggalkan. Sebagaimana firman Allah :
Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الفَسَادُ فِي البَرِّ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Rum: 41)
Tetap yakinlah, bahwa semua rezeki dari Allah. Berdoa, bertawakkal dan berusaha dengan segala sebab baik yang bersifat duniawi ataupun amalan diniyah, di antaranya dengan keluarga kita, termasuk istri yang shalihah yang selalu mendoakan sang suami dan menjadikan rumahnya sebagai surga buat semua. Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله