Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustad, Kapan dan dimana yang mengawali sunnah khitan?
Jazakallahu khoiron.
(Disampaikan oleh Fairy Abu Nisa Admin N06)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
Yang pertama kali ber-khitan adalah Nabi Ibrohim ‘alaihi salaam. Dan banyak riwayat serta penjelasan ‘Ulama tentang hal itu.
ذَكر بعض الفقهاء: أن أول من ختن من الرجال إبراهيمُ صلى الله عليه وسلم ومِن الإناث هاجر – رضي الله تعالى عنها
Disebutkan oleh sebagian ‘Ulama; “Sejatinya yang pertama kali di-khitan dari kalangan laki-laki adalah (Nabi) Ibrohim sholallohu ‘alaihi wasallam, dan yang pertama kali di-khitan dari kalangan wanita adalah Hajar rodhiallohu ‘anha” (Tuhfatul Muhtaj 9/199)
Diantara dalil yang mendukung adalah apa yang dinukil oleh Imam Malik dalam Muwatho’
ما رواه مالك في الموطأ، قال: عن يحيى بن سعيد، عن سعيد بن المسيب أنه قال: كان إبراهيم صلى الله عليه وسلم أول الناس ضيَّف الضيف، وأول الناس اختتن، وأول الناس قص الشارب، وأول الناس رأى الشيب، فقال: يا رب، ما هذا؟ فقال الله – تبارك وتعالى -: وقار يا إبراهيم، فقال: رب زدني وقارًا
Sa’id bin Musayyab rohimahulloh mengatakan, _Nabi Ibrohim adalah orang pertama yang menjamu tamu, orang pertama yang ber-khitan, orang pertama yang mencukur kumis, dan orang pertama yang beruban (melihat uban). [Al-Muwatho’ 2/922]
Ibnu ‘Adiy pun menukilkan dalam kitabnya 2 hadits yang saling mendukung;
إن إبراهيم أول من أضاف الضيف، وأول من قص الشارب، وأول من رأى الشيب، وأول من قص الأظافر، وأول من اختتن بقدومه ابن عشرين ومائة سنة
Sejatinya Nabi Ibrohim adalah orang pertama yang menjamu tamu, orang pertama yang memotong kumis, orang pertama yang beruban, orang pertama yang memotong kuku, orang pertama yang ber-khitan saat beliau berusia 120 tahun. [Al-Kamil li Ibni ‘Adiy 4/194]
كان إبراهيم أول من اختتن، وهو ابن عشرين ومائة سنة، فاختتن بالقدوم، ثم عاش بعد ذلك ثمانين سنة
Nabi Ibrohim adalah orang pertama yang di-khitan, dan usianya kala itu 120 tahun, ia di-khitan dengan menggunakan sejenis pisau, lalu hidup setelahnya selama 80 tahun. [Al-Kamil li Ibni ‘Adiy 4/183]
Namun 2 hadits diatas secara sanad dilemahkan oleh sebagian ‘Ulama. Sedangkan yang shohih adalah riwayat Abu Huroiroh dalam Shohih Bukhori, namun tidak dengan lafal orang pertama yang ber-khitan
اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُومِ
“(Nabi) Ibrahim berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun dan beliau khitan dengan menggunakan sejenis pisau” (HR Bukhori 5824)
Namun Imam Al-Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya tentang kesepakatan para ‘Ulama;
وقال القرطبي: أجمع العلماء على أن إبراهيم أول من اختتن
“Para ‘Ulama telah bersepakat bahwa Nabiyulloh Ibrohim ‘alaihi salaam adalah orang yang pertama kali di-khitan” (Tafsir Al-Qurthubi 2/98)
Ibnu Abdil Barr pun juga menjelaskan tentang kesepakatan para ‘Ulama bahwa (Nabi) Ibrohim ‘alaihi salaam sebagai orang pertama yang di-khitan (At-Tamhid 21/59)
Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
? Ustadz Abul Aswad Al Bayaty حفظه الله تعالى
Referensi: https://bimbinganislam.com/nabi-ibrahim-adalah-orang-yang-pertama-kali-melakukan-sunnah-khitan/