Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, mohon dijelaskan maksud dari tulisan berikut tentang disibukkan dengan anak-anak dan dunia.
BILA ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KITA LAGI
Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan dan harta…..
Ustadz, “disibukan dengan mencari harta dan ngurus anak-anak…”
Sekarang kalau bukan saya yang sibuk mencari harta (untuk nafkah keluarga)
dan sibuk mengurus anak-anak (tanpa bapaknya) …
Terus yang kasih makan dan biaya anak-anak siapa ?
Hidup jadi janda diamanahkan anak-anak yang masih mentah-mentah…
Yang didahulukan (yang diwajibkan)
Ibadah terus-terusan … Apa cari nafkah….
Kalau rukun Islam saya udah jalankan, Nah kalau datang kajian ke majelis-majelis ana tidak dijalankan…
Ya karena itu tadi sibuk mencari rezeki untuk nafkah tadi…
Pahalanya lebih gede kajian di majelis atau bekerja mencari rezeki untuk nafkah keluarga?
Mohon penjelasannya Ustadz
جَزَاكَ الله خَيْرًا
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T08 G-32
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ الله
Alhamdulillāhi rabbil ālamīn
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi waman tabi’ahum bi ihsānin Ilā yaumil Qiyāmah. Amma ba’du
Afwan Wajazākallāh khairan katsiran atas pertanyaan dan do’a yang antum sampaikan.
Kita memohon taufiq dan pertolongan, dan juga kesabaran kepada Allah. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada semuanya, dan memberikan jalan yang terbaik dalam kehidupan ini.
Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada kita untuk berlindung dari cobaan yang sangat berat, beliau bersabda :
تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ القَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ
Berlindunglah kalian dari “Jahdil Bala”, “Darakissaqaa’ “, “Suuil Qadha”, dan dikuasai musuh”
Dari sini, kita bisa berdoa :
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ القَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ
Maksud dari :
1. Jahdil Balaa : artinya adalah banyaknya anak dan sedikitnya harta, sebagian yang lain mengatakan keadaan yang sangat berat.
2. Darakissaqa’ : Menjadi seorang yang celaka.
3. Suuil Qadha : Takdir dan ketetapan hidup yang membuat efek buruk bagi perjalanan dan kehidupan agama kita.
Kemudian, tentang mana yang lebih baik antara kajian di majelis atau bekerja mencari rezeki untuk nafkah keluarga, maka yang seperti ini hendaknya tidak dibenturkan, dan kita tidak dituntut untuk bermajelis ilmu terus, bahkan dahulu Umar saja saling bergantian dengan sahabatnya, sehari menuntut ilmu, sehari mencari nafkah.
Dan tidak semua sahabat dahulu selalu mengelilingi nabi, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah. Namun bukan berarti kita bekerja terus tanpa sempat mengaji. Tapi tetap bekerjalah dan belajarlah, terutama masalah tauhid, agar ibadah yang dijalankan tidak sia-sia. Alhamdulillah sekarang ada group WA BiAS menuntut ilmu menjadi semakin mudah, tinggal keinginan hati yang dikuatkan.
Jadi tetaplah mencari nafkah dengan cara yang halal, dan berusahalah untuk belajar. Karena belajar agama itu akan mendapat gaji juga, yaitu pahala, hanya saja kita belum tahu pahala tersebut kecuali saat kita menghadapi kematian, dan melalui kehidupan akhirat.
Semoga tulisan ini bermanfaat, wa akhiru da’wanā ‘anilhamdulillāhi rabbil ālamīn
Wallāhu a’lam, Wabillāhittaufiq
Dijawab dengan Ringkas oleh :
? Team Tanya Jawab Bimbingan Islam
Referensi: https://bimbinganislam.com/jeritan-hati-seorang-janda/