Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, saudara kami sakit stroke, duduk sendiri sulit, harus dibantu dan selalu dipasang pembalut, yang jelas pembalut tersebut berisi najis (air kencing).
Bagaimana cara wudhu dan shalatnya, Ustadz? Pembalutnya hanya diganti waktu pagi dan sore.
Syukran, Ustadz.
Jazākallāh khairan wa bārakallāhu fīk.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T06
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ الله
Alhamdulillāh rabbil ālamīn
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Afwan Wajazākallāh khairan katsiran atas pertanyaan dan do’a yang antum sampaikan
Kondisi seperti ini yang mana seseorang selalu mengeluarkan najis dari dalam dirinya dengan tanpa kontrol dan kondisi lain seperti orang yang selalu buang angin terus-terusan atau buang air terus-terusan dan lainnya, dianalogikan dengan kondisi wanita yang sedang istihadhah.
Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا، إن ذلك عِرْقٌ، ولكن دعي الصلاة قدر الأيام التي كنت تحيضين فيها، ثم اغتسلي وصلي
Jangan kamu tinggalkan shalat, istihadah ini adalah urat. Akan tetapi hendaknya kamu tinggalkan shalat sesuai jumlah hari di masa haidh. Lalu mandi dan shalatlah.”[ HR Bukhari No.320 ]
Maka wanita istihadhah ia bersihkan darahnya lalu letakkan secarik kain atau tisu di kemaluannya lalu ia wudhu setiap kali akan shalat.
Demikian pula orang yang selalu memakai kateter atau pampers karena sakit. Ia bersihkan najis lalu pakai pampers dan wudhu setiap kali akan shalat. Satu wudhu untuk satu shalat. Jika penggunaan air dilarang oleh dokter maka ia tayammum.
Dan orang yang sakit parah diperkenankan menjamak shalatnya. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata:
إذا كان مستمرّاً عنده بحيث لا يتوقف ، فكلما تجمَّع شيء بالمثانة نزل : فهذا يتوضأ إذا دخل الوقت ويتحفظ بشيء على فرجه ، ويصلِّي ولا يضرُّه ما خرج .
“Jika air kencing keluar terus menerus maka setiap kali kencing terkumpul di kateter/pampers dan bocor, maka ia wudhu tiap kali masuk waktu shalat dan menyumbat dengan sesuatu di kemaluannya lalu ia shalat dan tidak mengapa jika masih ada kencing yang keluar.”
[Liqa’ Babul Maftuh soal no.17 pertemuan ke 67]
Wallāhu a’lam
Wabillāhittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
? Ustadz Abul Aswad Al Bayaty حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/wudhu-dan-shalatnya-orang-yang-buang-air-terus-menerus/