Pertanyaan:
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Afwan Ustadz,
Terkait adab menggunakan alas kaki sambil duduk, apakah berlaku saat memakai kaos kaki/sandal?

جَزَاك الله خَيْرًا

(Disampaikan: Admin BiAS T08)

Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Boleh menggunakan alas kaki atau sepatu dengan berdiri jika memang mudah untuk dilakukan, adapun sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa wa sallam tentang larangan memakai alas kaki sambil berdiri:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْتَعِلَ الرَّجُلُ وَهُوَ قَائِمٌ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memakai sendal dengan berdiri.” (HR Tirmidzi : 1697 dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah : 719).

Maka makna larangan ini adalah Al-irsyad atau sekedar anjuran saja. Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan:

هذا في نعل يحتاج إلى معالجة في إدخاله في الرجل؛ لأن الإنسان لو انتعل قائماً والنعل يحتاج إلى معالجة فربما يسقط إذا رفع رجله ليصلح النعل أما النعال المعروفة الآن فلا بأس أن ينتعل الإنسان وهو قائم ولا يدخل ذلك في النهي

“Larangan ini untuk sandal yang susah dipakai dan memerlukan usaha ekstra untuk memasukkan kaki. Karena manusia jika memakai sendal sambil berdiri dan memerlukan usaha ekstra terkadang ia bisa jatuh ketika ia mengangkat kakinya untuk memperbaiki sandal.

Adapun sandal zaman sekarang yang sudah ma’ruf, maka tidak mengapa seseorang memakainya dengan berdiri dan tidak termasuk ke dalam larangan.”
___
(Syarah Riyadhus Salihin : 1/1953).

Wallahu a’lam, wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/larangan-memakai-alas-kaki-sambil-berdiri/