Pertanyaan 

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمةالله وبركته

Ustadz saya ingin bertanya, amalan seseorang yang pertama kali akan dihisab diakhirat nanti adalah shalat fardhu. Bagaimana dengan seorang muslim yang shalatnya masih malas-malasan tapi dia banyak sekali ber-infaq dan shadaqoh bahkan membangun mesjid di kampungnya? syukron jazilan

(Ummu Bilal di Columbus Ohio Anggota Group Bimbingan Islam T06 G-58)

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Pertama : Bermalas-malasan ketika shalat adalah merupakan dosa besar, Allah ta’ala brfiraman :

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un : 4-5)

Al-Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz menyatakan :

التهاون بالصلاة من المنكرات العظيمة، ومن صفات المنافقين، قال الله عز وجل: إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلا قَلِيلًا[1]، وقال الله في صفتهم: وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ[2] وقال النبي صلى الله عليه وسلم: ((أثقل الصلاة على المنافقين صلاة العشاء وصلاة الفجر ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبوا)) متفق على صحته. فالواجب على كل مسلم وعلى كل مسلمة المحافظة على الصلوات الخمس في أوقاتها، وأداؤها بطمأنينة، والإقبال عليها بخشوع فيها وإحضار قلب؛ لقول الله سبحانه: قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ[3]، ولما ثبت عنه صلى الله عليه وسلم أنه أمر الذي أساء صلاته فلم يطمئن فيها بالإعادة، وعلى الرجال خاصة أن يحافظوا عليها في الجماعة مع إخوانهم في بيوت الله وهي المساجد؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((من سمع النداء فلم يأت فلا صلاة له إلا من عذر)) أخرجه ابن ماجة والدارقطني وابن حبان والحاكم بإسناد صحيح. قيل لابن عباس رضي الله عنهما: ما هو العذر؟ قال: (خوف أو مرض).

“Bermalas-malasan/meremehkan shalat termasuk kemungkaran yang besar, dan ia merupakan sifat orang-orang munafik, Allah ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS An-Nisa’ : 142).

Dan Allah juga befirman ketika menjelaskan sifat orang munafik :

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS At Taubah : 54).

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

“Shalat paling berat dirasakan oleh orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh. Seandainya mereka mengetahui pahalanya niscaya mereka akan mendatanginya meski dengan merangkak.” (Disepakati keshahihannya).

Maka wajib bagi setiap orang islam yang laki maupun yang wanita untuk senantiasa menjaga shalat lima waktu tepat pada waktunya. Serta melaksanakannya dengan tumakninah serta menyambutnya dengan penuh khusyu’ dan disertai hati yang tenang.”

(Fatawa Syaikh Bin Baz no. 2382).

Kedua : Sedang madzhab ahlis sunnah wal jama’ah terhadap pelaku dosa besar adalah ia berada di bawah kehendak Allah ta’ala. Jika Allah mengampuninya maka ia bisa masuk syurga namun jika Allah tidak mengampuninya maka ia akan masuk neraka. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :

اتفق الصحابة والتابعون لهم بإحسان، وسائر أئمة المسلمين على أنه لا يخلد في النار أحد ممن في قلبه مثقالُ ذرة من إيمان، واتفقوا أيضًا على أن نبينا يشفع فيمن يأذن الله له بالشفاعة فيه من أهل الكبائر من أمته

“Telah bersepakat para sahabat, para tabi’in yang mengikuti mereke dengan baik dan seluruh para imam Islam bahwa tidak akan kekal di neraka salah satu dari sekian banyak orang yang di dalam hatinya masih terdapat iman sebesar dzarroh.

Mereka bersepakat pula bahwa Nabi kita shalallahu ‘alaihi wa sallam akan memberikan syafaat kepada orang yang telah mendapatkan izin dari Allah untuk diberi syafaat dari kalangan pelaku dosa besar dari umat beliau.”

(Majmu’ Fatawa : 7/222). Wallahu a’lam

Konsultasi Bimbingan Islam
Abul Aswad Al Bayaty

Referensi: https://bimbinganislam.com/muslim-yang-malas-ketika-shalat/