Pertanyaan
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Ustadz maaf mau bertanya :
1. Manakah yang lebih baik, shalat isya di awal waktu atau shalat isya menjelang kita tidur?
2. Bolehkah shalat tahajud dilakukan setelah shalat isya/ba’da isya dengan niat shalat tahajud dilanjut witir? karena ana mengantuk jika bangun tengah malam. Kadang kalau bisa bangun malam maka sholat tahajud juga.
3. Apa hukumnya apabila shalat tahajud tanpa di tutup shalat witir.
Jazaakallahu khairan atas penjelasannya
(Sahabat BiAS T06 G-29)
Jawaban
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Khusus shalat isya’ maka lebih utama diakhirkan waktunya jika tidak memberatkan. Imam Ibnu Baz rahimahullah berkata :
وقت العشاء يتحدد آخره بنصف الليل – أي الاختياري – كما في حديث عبد الله بن عمرو، عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: ((وقت العشاء إلى نصف الليل))،أما إذا كان تأخيرها قد يشق على بعض الناس فإن المشروع تعجيلها؛ ولهذا قال جابر رضي الله عنه: (كان النبي صلى الله عليه وسلم في العشاء إذا رآهم اجتمعوا عجل، وإذا رآهم أبطئوا أخر)، وقال أبو برزة رضي الله عنه: (كان النبي صلى الله عليه وسلم يستحب أن يؤخر العشاء)،فالخلاصة أن تأخيرها أفضل إذا تيسر ذلك بدون مشقة، ولكن لا يجوز تأخيرها إلى ما بعد نصف الليل.
“Waktu salat Isya’ itu dibatasi sampai pertengahan malam (waktu ikhtiyari) sebagaimana dalam hadits Abdullah bin ‘Amr dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Waktu Isya’ itu sampai pertengahan malam.’
Jika mengakhirkan Isya’ akan memberatkan jamaah maka yang disyariatkan adalah dipercepat pelaksanaanya di awal waktu.
Maka dari itu Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata : ‘Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu Isya’ jika telah melihat jamaah berkumpul beliau menyegerakan salat, jika melihat jamaah terlambat datang beliau mengakhirkan shalat Isya’.’
Dan Abu Barzat radhiyallahu ‘anhu berkata : “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai untuk mengakhirkan shalat Isya’.’
Kesimpulannya mengakhirkan shalat Isya’ (berjamaah di masjid, -pent) itu lebih utama jika tidak menimbulkan kesulitan.
Tapi tidak boleh mengakhirkannya hingga melewati pertengahan malam.” (Fatawa Syaikh Bin Baz no. 2448).
Karena wanita tidak wajib shalat jamaah, tetapi ia shalat di rumah, maka lebih baik mengakhirkannya jika tidak menimbulkan kesulitan.
Dengan tetap kami menganjurkan, jika waktu haid menjelang datang lebih baik melaksanakannya di awal waktu, agar jangan sampai kita menunda shalat tiba-tiba darah haid keluar sehingga kita tidak bisa shalat karenanya.
Adapun bagi lelaki, mereka wajib jamaah di masjid dan mengikuti keputusan imam tentang pelaksanaan shalat Isya’, baik di awal waktu atau diakhirkan.
2. Boleh seperti itu, yang dilarang adalah witir dua kali dalam semalam.
3. Tahajud tanpa witir juga tetap mendapatkan pahala, insyaAllah.
Karena witirpun sifatnya anjuran. Jangan sampai hanya karena kita tidak memiliki cukup waktu untuk witir lantas tidak shalat tahajjud sama sekali.
Kaidah menyatakan : mala yudraku kulluhu la yutraku julluhu,
sesuatu yang tidak bisa kita lakukan dengan sempurna, bukan berarti meninggalkannya secara keseluruhan.
Wallahu a’lam
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/waktu-utama-untuk-shalat-isya-dan-tahajjud-setelah-shalat-isya/