Pertanyaan :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Afwan, ana mau tanya. Gimana jika kita sholat ba’diyah, kemudian ada yang menepuk pundak kita untuk berjamaah dengan kita
Bagaimana sikap kita. Apa kita melanjutkan sholat sunnah apa kita sholat wajib lagi
Jazakumullah khoiran katsiran
(Dari Nirma di Anggota Grup WA Bimbingan Islam T06 G-01)
Jawaban :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Apabila anda sedang shalat sunnah maupun wajib sendirian, kemudian ada orang lain yang menepuk pundak untuk menjadi makmum dan shalat berjamaah maka sikap anda yang benar adalah melanjutkan shalat anda dengan merubah niat dari niat shalat munfarid (sendirian) menjadi imam untuk shalat berjamaah. Anda mengerjakan shalat tersebut sesuai dengan niat pertama anda, baik shalat sunnah maupun shalat wajib, dan shalat siriyyah (tidak mengeraskan suara) maupun shalat jahriyyah (mengeraskan suara). Yang demikian itu berdasarkan hadits Ibnu Abbas -radhiyallahuanhu-:
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ فَقَامَ النَّبِيُّ مُتَطَوِّعًا مِنَ اللَّيْل فَقَامَ إِلَى الْقِرْبَةِ فَتَوَضَّأَ فَقَامَ فَصَلَّى فَقُمْتُ لَمَّا رَأَيْتُهُ صَنَعَ ذَلِكَ فَتَوَضَّأْتُ مِنَ الْقِرْبَةِ ثُمَّ قُمْتُ إِلَى شِقِّهِ الأْيْسَرِ فَأَخَذَ بِيَدِي مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ يَعْدِلُنِي كَذَلِكَ إِلَى الشِّقِّ الأْيْمَنِ
“Aku bermalam di rumah bibiku, Maimunah -radhiyallahuanha-. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- shalat sunnah malam dan mengambil wudhu dari qirbah, berdiri dan mulai mengerjakan shalat. Aku pun bangun ketika melihat beliau melakukannya, aku pun ikut berwudhu dari qirbah dan berdiri pada sisi kiri beliau. Beliau menarik tanganku dari balik punggungnya dan menyeret aku agar pindah ke sisi kanan beliau. (HR. Bukhari).
Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Muhammad Romelan, Lc.
Referensi: https://bimbinganislam.com/di-tepuk-pundak-saat-shalat-ba-diyah/