Pertanyaan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Didalam acara santunan anak yatim karena memang bulan muharram, tepatnya tanggal 10 adalah “lebaran anak yatim’
Tradisi ini muncul karena memang banyak hadits-hadits yang dikenal oleh orang kebanyakan perihal fadhilah menyantuni anak yatim di tanggal 10 muharram.
Karena banyaknya yang menyantuni seakan tanggal 10 muharram ini jadi bulan “untung”nya anak yatim sehingga banyak orang menyebutnya “lebaran”,mengingat makna lebaran adalah hari bersenang-senang.
Begitu juga di tanggal ini, anak yatim sedang senang-senangnya karena banyak yang sayang.
Diantara hadist tersebut ialah
من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat“. (Hadist ke 212 dr kitab Tanbih Al Ghafilin.
Pertanyaan nya adalah;
Apa benar tanggal 10 Muharram itu hari lebarannya anak yatim seperti tertulis hadist di atas……..?
Syukron
جَزَاك اللهُ خَيْرًا
Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T05 G21-G28 M
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Hadits di atas adalah hadits dha’if jiddan (lemah sekali) bahkan sampai maudhu’ (palsu), sehingga tidak bisa dijadikan dalil untuk permasalahan tersebut. Oleh karenanya tidak ada “lebaran anak yatim” dalam islam, yang ada adalah lebaran Idul Fithri dan Idul Adha.
Islam menganjurkan untuk menyantuni dan menyayangi anak yatim secara umum dan tidak dikhususkan pada waktu tertentu. Diantara dalilnya adalah sabda Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-:
أنا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِى الْجَنَّةِ , وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى , وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَلِيلاً “
Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304).
Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Muhammad Romelan, Lc.
Referensi: https://bimbinganislam.com/10-muharrom-lebarannya-anak-yatim/