Pertanyaan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jadi beberapa hari lalu saya membeli buku mengenai penyembuhan dengan wirid asmaul husna. Dan di dalamnya disebutkan untuk menyebutkan setiap nama dalam asmaul husna disebutkan sebanyak (rata2) 100x dalam sehari.
Yang mau saya tanyakan. Adakah dalil mengenai hal tersebut, apakah sohih atau doif. Karena buku itu tidak menyertakan dalil hadisnya.
Jazakumullah khoiran atas jawaban dan waktunya. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuhu.
(Dari Almira di Bekasi Anggota Grup WA Bimbingan Islam T05 G-30)
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Cara dzikir tersebut tidak ada dalinya dalam Al-Qur’an dan Sunnah dan tidak pernah diajarkan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada para sahabatnya. Ini adalah perkara baru dalam agama yang wajib untuk ditinggalkan. Tidak boleh seorang muslim beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan tidak pernah dikerjakan oleh para sahabatnya. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
فعليكم بستي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ ، وإياكم ومحدثات الأمور ، فإن كل بدعة ضلالة
“Berpeganglah kalian kepada sunnahku dan sunnah al-Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk (al-Mahdiyyin), gigitlah ia(sunnahku tersebut) dengan gigi geraham, dan tinggalkanlah oleh kalian urusan-urusan baru (mengada-ada dalam urusan agama) karena sesungguhnya setiap bid’ah itu adalah sesat”. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
Keutamaan al asmaul husna adalah sebagaimana yang disebutkan Allah di dalam firman-Nya:
{وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
“Hanya milik Allah-lah asma-ul husna (nama-nama yang maha indah), maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran) dalam (menyebut dan memahami) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan” (QS al-A’raaf:180),
dan disabdakan oleh Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-:
إن الله تسعة وتسعين اسما مائة إلا واحدا، من أحصاها دخل الجنة
“Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, maka barangsiapa yang menghitungnya (menjaganya) akan masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Keutamaan tersebut diraih dengan menghapalnya, memahami kandungannya, mengamalkanya, serta menggunakannya ketika berdoa. Tidak ada keutamaan berdzikir dengan menyebutkan asmaul husna satu persatu, seperti mengucapkan ar-rahim, ar rahim, ar rahim, atau Allah, Allah, Allah, dan lain sebagainya. Karena dzikir akan bernilai ibadah apabila mengandung satu kalimat yang sempurna, seperti: la ilaha illallah, subhanallah, alhamdulillah, Allahu akbar, dan lain-lain.
Referensi
http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=26814
Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Muhammad Romelan, Lc.
Referensi: https://bimbinganislam.com/dzikir-asmaul-husna-bilangan-tertentu/