Pertanyaan:
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Apa kabar ustadz? Semoga ustadz dan keluarga semua selalu dalam perlindungan Allah. Kami disini insyaAllah selalu mendoakan ustadz dan keluarga.
Ada hal yang mau ana tanyakan, kami di sini ada menjalankan kotak infaq keliling sepekan sekali, tujuannya untuk membantu oprasional yayasan karena yayasan kami kekurangan dana untuk menggaji guru yang mengajar di yayasan kami.
Apakah ini termasuk meminta-minta yang dilarang dalam islam ? kalau dilarang apa solusi terbaiknya di dalam islam? Mohon jawabannya ustadz syukran Jazakallahu khairan
Ditanyakan oleh Sahabat BiAS
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته
Alhamdulillah, kami juga turut berdoa untuk kebaikan antum, keluarga antum dan juga yayasan antum. Semoga semua urusan antum dipermudah oleh Allah ta’ala, dan semoga kita semua diberikan keistiqamahan mendakwahkan agama Allah sesuai kemampuan kita hingga ajal datang menjelang.
Hukum meminta bantuan untuk kepentingan agama islam dan kaum muslimin boleh hukumnya. Yang dilarang adalah meminta-minta untuk kepentingan pribadi atau untuk memperbanyak harta. Syaikh Ibnu Baz pernah ditanya :
س: ما حكم الدين في التسول؟
Apa hukum agama islam tentang perbuatan meminta-minta ?
ج: التسول لا يجوز إلا في أحوال ثلاث قد بينها النبي – صلى الله عليه وسلم – في الحديث الصحيح، وهو ما رواه مسلم في صحيحه عن قبيصة بن مخارق الهلالي – رضي الله عنه – عن النبي – صلى الله عليه وسلم – أنه قال: «إن المسألة لا تحل لأحد إلا لثلاثة: رجل تحمل حمالة فحلت له المسألة حتى يصيبها ثم يمسك، ورجل أصابته جائحة اجتاحت ماله فحلت له المسألة حتى يصيب قواما من عيش، ورجل أصابته فاقة فقال ثلاثة من ذوي الحجى من قومه: لقد أصابت فلانا فاقة، فحلت له المسألة حتى يصيب قواما من عيش (1) » ثم قال – صلى الله عليه وسلم -: «ما سواهن من المسألة يا قبيصة سحت يأكله صاحبه سحتا » ، فهذا الحديث: قد أوضح فيه النبي – صلى الله عليه وسلم – أنواع المسألة المباحة، وأن ما سواها محرم، فمن كان عنده ما يسد حاجته من راتب وظيفة أو تجارة أو غلة وقف أو عقار أو كسب يدوي من نجارة أو حدادة أو زراعة أو نحو ذلك حرمت عليه المسألة.
أما من اضطر إليها فلا حرج عليه أن يسأل بقدر الحاجة، وهكذا من تحمل حمالة لإصلاح ذات البين أو النفقة على أهله وأولاده، فلا حرج عليه أن يسأل لسد الغرامة. والله ولي التوفيق.
Jawab : Meminta-minta tidak boleh kecuali pada tiga keadaan yang telah dijelaskan oleh nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits yang shahih. Ia adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya dari sahabat Qabishah bin Makhariq Al-Hilali radhiyallahu ‘anhu, dari nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :
Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: Seseorang yang menanggung beban (hutang orang lain, diyat/denda), ia boleh meminta-minta sampai ia bisa melunasinya, kemudian berhenti. Dan seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup. Dan seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Wahai Qabishah ! Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram”. (HR. Muslim : 1104).
Dalam hadits ini nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan macam-macam meminta yang dibolehkan. Dan yang selainnya diharamkan, barangsiapa memiliki sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya berupa gaji atau perniagaan atau atau wakaf atau perabotan atau hasil kerja tangan sendiri, berupaperdagangan, pandai besi atau pertanian maka haram baginya meminta-minta.
Adapun yang berada pada kondisi terdesak maka tidak mengapa ia meminta sesuai kadar kebutuhannya, demikian pula yang terjerat hutang dalam rangka memperbaiki, atau terjerat hutang untuk menafkahi keluarga maka tidak mengapa ia meminta untuk menutup utangnya wallahu a’lam. (Majmu’ Fataw Syaikh Ibnu Baz : 1419).
Adapun meminta bantuan untuk kepentingan kaum muslimin maka dibolehkan. Komite Tetap untuk Urusan Fatwa dan Riset Ilmiyyah Saudi Arabia pernah ditanya: “Bolehkah meminta bantuan dari seorang Muslim untuk membangun masjid atau madrasah (sekolah), apa dalilnya ?”
Jawab : “ Perkara tersebut diperbolehkan, karena termasuk dalam tolong -menolong dalam hal kebaikan dan taqwa. Allâh l berfirman (yang artinya), “ Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ” (QS. al-Maidah/5:2) (Fatawa Lajnah Daimah : 6/242).
Wallahu a’lam
Referensi :
Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz
Majmu’ Fatawa Lajnah Daa’imah
Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati
Referensi: https://bimbinganislam.com/kotak-infaq-untuk-operasional-yayasan/