السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Apakah beras (termasuk) barang riba sehingga jual belinya tidak boleh tempo?
Pertanyaan dari Bpk. Abdulloh di Bogor
Jawaban
وعليكم السلام ورحمة اللّه و بركاته
Terimakasih kepada Abdullah yang telah bertanya dari Bogor.
Apakah beras termasuk komoditi riba dengan demikian tidak diperbolehkan dijual dengan ada tempo?
Pertanyaannya belum lengkap memang, berarti rincian jawabannya adalah :
- Kalau beras ditukar dengan beras, itu dia menjadi komoditi riba yang harus sama dan tunai. Walaupun ada yang memiliki beras yang murah dan ditukar dengan beras yang mahal, harus sama beratnya dan harus tunai. Ini jual beli juga namanya.
- Kalau beras ditukar dengan makanan yang lain, yang masuk dari 4 tadi, kurma umpamanya. Beras ditukar dengan kurma, ini boleh 2 kg beras (karena kurma lebih mahal kalau yang jenis sukari apalagi yang ajwa) ditukar dengan sekilo kurma, (hukumnya, pent) boleh, tetapi harus tunai kurmanya. Serahkan kepada majelis akad, dan berasnya 2 kg itu diserahkan juga kepada majelis akad.
- Bila beras ditukar dengan rupiah atau dengan emas dan perak, ini juga beras, tapi dengan apa dia ditukar? Dia ditukar dengan ‘illat yang berbeda. ‘Illatnya adalah emas dan perak, maka tidak ada persyaratan apapun juga. Tidak harus sama. Tidak sekilo beras ditukar harus sekilo uang rupiah tidak. Dan tidak juga harus tunai, “nih uangnya 10.000, nih berasnya 1 kg”, tidak. Boleh beras diterima sekarang, uang rupiah diberikan seminggu atau dua minggu kemudian. Karena ‘illat nya berbeda. Maka tidak ada persyaratan apapun juga.
Wabillahi taufiq…
Dijawab oleh Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA
Sumber dari ETA [Erwandi Tarmizi & Associates]
Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS & ETA
Referensi: https://bimbinganislam.com/apakah-beras-termasuk-barang-riba/